Share Up To 110 % - 10% Affiliate Program
News Update :

Infolinks InText

AFF

Sepakbola Indonesia

MotoGP

Tampilkan postingan dengan label kpsi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label kpsi. Tampilkan semua postingan

PSSI-KPSI Akan Bentuk Kompetisi Baru

9 Jun 2012

Setelah lama berseteru, PSSI dan KPSI akhirnya memutuskan untuk mewujudkan perdamaian. Dengan dimediasi oleh AFC, kedua belah pihak telah sepakat membentuk kompetisi baru.

Acara penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) perdamaian itu dilakukan oleh PSSI, ISL, dan KPSI di markas AFC di Kuala Lumpur, Kamis (7/6/2012). Kesepakatan ini merupakan buah dari pembicaraan selama dua hari di hadapan Taskforce AFC yang dipimpin oleh Wakil Presiden AFC Pangeran Abdullah Ibni Sultan Ahmad Shah dan anggota Komite Eksekutif FIFA Dato' Worawi Makudi.

Dalam acara ini, hadir juga Sekretaris Jenderal AFC Dato' Alex Soosay, Direktur Asosiasi Anggota dan Pengembangan FIFA Thierry Regenass, Direktur Asosiasi Anggota/Hubungan Internasional dan Pengembangan AFC James Johnson, dan Manajer MAs FIFA Marco Leal. Dari Indonesia, hadir Ketua Umum PSSI Djohar Arifin Husin, Ketua PSSI versi KLB Ancol La Nyalla Mattalitti, dan CEO PT Liga Indonesia Joko Driyono.

PSSI dan KPSI telah sepakat untuk bekerja sama dan berkolaborasi demi kepentingan yang lebih besar, yakni kemajuan sepakbola Indonesia. Butir-butir kesepakatan ini adalah:

1. Pembentukan komite gabungan yang nantinya akan membentuk liga profesional yang baru.

2. Komite sebagaimana disebut di nomor 1 akan bekerja sama dengan FIFA dan AFC untuk meninjau kembali statuta serta permasalahan organisasi lain.

3. Empat Anggota Komite Eksekutif PSSI yang dipecat (La Nyalla, Tony Aprilani, Robertho Rouw, dan Erwin Dwi Budiawan) dikembalikan ke posisinya.

4. ISL yang sekarang berjalan akan terus berlangsung secara terpisah, tapi akan di bawah payung PSSI. Sementara KPSI tidak akan mendirikan badan sepakbola sendiri.

"Ini demi kepentingan sepakbola Indonesia dan saya ingin berterima kasih kepada semua pihak dan FIFA yang telah memercayai AFC untuk memimpin misi ini," ujar Pangeran Abdullah.

"Ini adalah awal dari babak baru dalam sepakbola Indonesia dan kesempatan untuk menepikan perbedaan pribadi maupun politis dan mendahulukan kepentingan sepakbola. Ada banyak pekerjaan di depan dan AFC siap membantu Indonesia dalam membentuk liga baru," katanya.

sport detik 


KPSI Kontrak Alfred Riedl

9 Apr 2012

koclokindoblog, 9 April 2012, Jakarta - Mengatasnamakan PSSI versi mereka, Komite Penyelamat Sepakbola Indonesia (KPSI) menyatakan telah mengontrak pelatih asal Austria, Alfred Riedl, dengan target Piala AFF 2012.

Riedl, yang mencuat namanya sebagai pelatih timnas Indonesia di ajang Piala AFF 2010, sudah berada di Jakarta sejak kemarin, dan rencananya akan melakukan jumpa pers besok.

Wakil ketua umum PSSI sekaligus Ketua Badan Timnas versi KPSI, Rahim Soekasah, mengatakan bahwa pelatih berusia 62 tahun itu dipastikan kembali bekerja untuk tim Indonesia.

"Hari ini dia sudah mulai bekerja. Besok akan ke Bandung untuk menonton pertandingan Persib. Ia kami kontrak minimal dua tahun," ucap Rahim saat dihubungi detiksport, Senin (9/4/2012).

Ia menambahkan, tugas utama Riedl akan memimpin timnas ke Piala AFF bulan Desember mendatang. Sang pelatih juga akan diberi kebebasan untuk memilih pemain-pemainnya.

"Kami minta dia tangani untuk Piala AFF Desember nanti. Siapapun pemainnya, yang bagus semua kita ambil. Dari ISL boleh, IPL boleh. Yang terpenting timnas kami tidak kalah seperti kemarin 10-0. Kami akan coba Riedl dulu," sambung Rahim.

Masalah ini diperkirakan kembali membingungkan masyarakat, karena seakan-akan ada dua organisasi dan kemudian dua tim nasional. Padahal FIFA sudah menegaskan cuma mengakui PSSI pimpinan Djohar Arifin Husin.

sport.detik.com


No end to Indonesia power struggle

20 Mar 2012

 Koclokindoblog.blogspot.com, 20 March 2012 - ndonesia is hoping to avoid FIFA sanctions despite the country's football chiefs failing to resolve their power struggle.
Indonesian Football Association (PSSI) disciplinary commission head Bernhard Limbong believes a solution can be reached to the bitter in-fighting.
Football in Indonesia is currently deeply divided, following last month's farcical 10-0 World Cup qualifying loss to Bahrain.
That level of division was never more evident than on Sunday when the PSSI and the opposition faction Indonesian Football Saviour Committee (KPSI) both held congresses simultaneously.
FIFA had told the PSSI it needed to take control of the situation by a deadline of March 20 otherwise risks sanctioning.
Sunday's congress failed to unite the two factions which are split by the PSSI-backed Premier League (IPL) and the rebel Super League (ISL).
However, Limbong told Reuters he hoped the PSSI would avoid sanctions with an olive branch presented to resolve the IPL and ISL split in the short-term.
"We have followed FIFA's order to hold a congress before March 20 and we did that," Limbong said.
"We have also admitted Indonesia Super League, as well as Indonesia Premier League, under PSSI, which addressed FIFA's statute to unite the breakaway league into one single league."
"So for now we have two leagues working parallel for this season. If these leagues later disagree, we would dismiss both leagues and form a new competition, we can call it Indonesia's pro league or something."
"But we can't do it now. We are still tied with broadcasting contract, players' contracts."
However, despite Limbong's comments there still appears to be many divisions in Indonesia.
The KPSI held their own elections at their congress in Jakarta on Sunday, with former PSSI executive committee member La Nyalla Mattalitti chosen as chairman.
The organisation claimed the 81 attendees who elected La Nyalla were official PSSI members with voting rights meaning the decision should be recognised by FIFA.
However, the PSSI disputed this claim, stating that their conference was attended by 94 of 97 legal voters.
La Nyalla, who was sacked from the PSSI executive committee in December, told the Jakarta Globe: "We will prove that the voters who attended this extraordinary meeting were the real ones, not those who attended the PSSI congress in Palangkaraya."
soccerway.com



Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
 

© Copyright Sport,Music,Tourism, Business, Game 2012 | Design by koclok | Published by koclokindoblog| Powered by Blogger.com.