Share Up To 110 % - 10% Affiliate Program
News Update :

Kiblat Sepakbola Bergeser Ke Spanyol

7 Apr 2012

koclokindoblog, 7 April 2012, Liga mana yang pantas disebut sebagai yang terbaik? Pastinya, dengan beragam orang, karakter, favoritisme, dan keberpihakan, jawaban yang diberikan pun akan berbeda-beda.

Orang Inggris mungkin akan menyebut Liga Primer Inggris sebagai kompetisi terbaik saat ini. Italiano bisa jadi pula mengedepankan Serie A Italia. Bundesliga Jerman menjadi andalan orang Jerman. Dan memang subyektifitas ini tak bisa dipungkiri. Tapi juga tak bisa diabaikan ada data dan statistik yang harus dilihat mengenai kompetisi mana yang disebut sebagai terbaik saat ini.
Merujuk pada musim ini, dengan mengadu tim-tim yang terlibat di kompetisi antarklub Eropa, kontestan dari Spanyol bisa dibilang mendominasi slot-slot kandidat juara.

Di Liga Champions musim ini misalnya, di mana kompetisi sudah menyentuh babak semi-final. Spanyol menempatkan dua wakilnya, Barcelona dan Real Madrid. Kontestan lain adalah Chelsea dan Bayern Muenchen. Kemungkinan terjadinya All Spanish Final juga terbuka karena Barcelona dan Real Madrid tidak saling bertemu di babak semi-final.
Di Liga Europa, dominasi Spanyol malah lebih kentara. Atletico Madrid, Valencia dan Athletic Bilbao menjadi semi-finalis musim ini. Satu tempat lain diberikan kepada Sporting CP.

Jadi, dari sini, apakah bisa disebut sebagai Liga Spanyol menjadi kompetisi terbaik di Eropa saat ini?

Sebelum menjawabnya, kita lihat dulu bagaimana kiprah tim Spanyol ke belakang, baik di kompetisi antarklub Eropa hingga penyebaran pemain dan bakat yang dimiliki.

Untuk segi kompetitifitas, kompetisi di Spanyol tak bisa dikatakan sebagai kompetisi yang sehat. Persaingan menuju tangga juara hanya didominasi dua klub, Barcelona dan Real Madrid. Bahkan tim yang disebut pertama tampil sangat dominan dengan menyegel gelar juara dalam satu dekade terakhir.

Malah ketika kompetisi memasuki milenium baru, hanya Valencia (musim 2001/02 dan 2003/04) yang bisa meruntuhkan dominasi Barcelona dan Real Madrid dalam mengoleksi gelar juara La Liga.

Koleksi angka pemuncak klasemen dengan tim di bawahnya juga memiliki selisih yang sangat besar. Musim ini saja misalnya. Hingga jornada ke-30, Real Madrid memimpin dengan 78 angka, disusul Barcelona dengan 72 poin. Sementara tim penghuni peringkat ketiga, Valencia, mengoleksi 48 angka.

Perbedaan signifikan ini tak bisa dilepaskan dari pengaturan pendapatan hak siar yang masih timpang. Klub-klub besar, terutama Barcelona dan Real Madrid, mendapat jatah pendapatan yang jauh lebih tinggi dari kontestan La Liga lainnya. Tak salah jika kemudian Barcelona dan Real Madrid bisa mendatangkan pemain bintang dari tim mana pun, sementara tim lain harus melepas pemain andalan mereka untuk sekadar bertahan hidup.

Bayangkan saja, dari total pendapatan dari hak siar yang masuk, nyaris 50 persennya dibagi sama rata untuk Barcelona dan Real Madrid, sementara sisanya diberikan kepada 18 klub yang ambil bagian di divisi Primera. Jika dibandingkan dengan kompetisi di Bundesliga dan Liga Primer, La Liga bisa dibilang tertinggal dalam hal ini. Dan mereka tak bisa disebut sebagai yang terbaik.

Tapi di satu sisi, hal ini membuat klub-klub Spanyol menjadi lebih konsen kepada pembinaan pemain muda. Alhasil, di setiap musim dalam sepuluh tahun terakhir, selalu muncul bintang-bintang baru dari akademi sepakbola mereka yang kemudian menjadi bintang dan banyak diburu klub-klub papan atas Eropa di luar Spanyol.
Lihat saja belakangan ini, mulai dari Jordi Alba, Iker Muniain, Thiago Alcantara dan masih banyak lainnya yang mulai dilirik tim papan atas Inggris, Jerman dan Italia. Bahkan pemain seperti Juan Mata dan David Silva sudah memposisikan diri sebagai pemain yang sangat penting di Inggris. Absennya mereka menjadi pertanda tim yang ditinggalkan akan mengalami penurunan kualitas bermain. Lihat saja Manchester City dalam dua laga terakhir yang harus menuai hasil tak memuaskan dan semakin tertinggal dari Manchester United hanya karena David Silva tak cukup fit untuk dimainkan.

Dengan berkembangnya pemain-pemain muda, yang paling diuntungkan tentunya timnas Spanyol. Dominasi mereka di jagat sepakbola Eropa, bahkan dunia bisa terus terjaga.

Di tahun 2008, mereka sudah berhasil membuktikan kualitas pemain lokal yang dipupuk lewat kompetisi domestik dengan memboyong Piala Eropa 2008. Dua tahun kemudian, sukses dilanjutkan di Afrika Selatan dengan menyegel gelar sebagai juara dunia. Tahun ini, bukan tidak mungkin akan ada tropi Piala Eropa kali ketiga ditorehkan La Furia Roja, sebagai bentuk keberhasilan pembibitan pemain muda dalam sepuluh tahun ke belakang. Untuk yang ini, memaksimalkan potensi pemain dan pembibitan pemain muda lewat jalur kompetisi, Spanyol pantas dilabeli sebagai yang terbaik.

Untuk pembandingan dengan kompetisi lain, dalam duel satu lawan satu di ajang antarklub Eropa, Spanyol juga bisa dikatakan dominan.
Mari kita lihat di ajang Liga Champions dalam tujuh tahun terakhir mulai memasuki babak semi-final. Di musim 2005/06, Villarreal dan Barcelona menjadi wakil Spanyol di babak empat besar, dan akhirnya Barcelona menjadi kampiun dengan mengalahkan Arsenal di Stade de France, Paris di partai final dengan skor 2-1.

Di musim berikutnya, tak ada satu pun wakil Spanyol di semi-final. Bahkan di babak perempat-final, hanya Valencia yang ambil bagian, sebelum akhirnya disingkirkan Chelsea dengan skor agregate 3-2. Di musim 2007/08, Barcelona menjadi wakil di semi-final, namun kalah oleh Manchester United.

Tapi mulai musim 2008/09, Spanyol selalu mengirimkan wakil mereka ke babak semi-final, bahkan tak jarang menyudahi kompetisi dengan gelar juara di tangan. Dan demikian juga di tahun ini.

Di Liga Europa, yang dimulai pada musim 2009/10, Spanyol bahkan sudah mendapati satu wakil mereka menjadi juara, Atletico Madrid. Di musim berikutnya, Villarreal menjadi utusan Spanyol yang bermain di semi-final, namun kalah dari Porto yang kemudian menjadi juara edisi kedua Liga Europa.  Tahun ini, tak tanggung-tanggung, Spanyol memasukkan tiga wakil mereka di babak semi-final, Valencia, Atletico Madrid dan Atletic Bilbao.

Liga Champions:
2005/06 - Villarreal, Barcelona (Juara)
2006/07 - Tidak ada
2007/08 - Barcelona
2008/09 - Barcelona (Juara)
2009/10 - Barcelona
2010/11 - Real Madrid, Barcelona (Juara)
2011/12 - Real Madrid, Barcelona

Liga Europa:
2009/10 - Atletico Madrid (Juara)
2010/11 - Villarreal
2011/12 - Atletico Madrid, Valencia, Athletic Bilbao
    


Share this Article on :
Comments
0 Comments

0 komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
 

© Copyright Sport,Music,Tourism, Business, Game 2012 | Design by koclok | Published by koclokindoblog| Powered by Blogger.com.