Le Mans - Casey Stoner mengaku puas meski cuma bisa finis ketiga pada MotoGP Prancis. Kalah bersaing dengan Jorge Lorenzo dan Valentino Rossi, sang juara dunia terkendala dengan ban motornya.
Bersama Dani Pedrosa, Stoner memulai balapan dari posisi terdepan. Namun sebelum satu lap terlalui posisi mereka berdua sudah diambil alih Jorge Lorenzo, yang akhirnya keluar sebagai pemenang setelah tampil dominan di sepanjang race.
Terkait hasil tak memuaskan yang didapatnya, Stoner menyebut kalau semua disebabkan munculnya persoalan pada ban motornya. Ban disebutnya tak cukup panas saat balapan dimulai, itu membuat ban tak punya daya cengkram yang baik.
"Itu balapan yang sulit, bukan hari terbaik kami. Motornya tidak bekerja, dan kami berdua (bersama Pedrosa) mengalami masalah yang sama: sejak start kami tidak mampu mendapatkan panas untuk ban dan membuatnya bekerja dengan baik," sahut Stoner usai balapan.
Saat ban motornya mulai mendapatkan daya cengkram dan sepertinya akan merapatkan jarak dengan Lorenzo, masalah lain datang. Dengan lintasan mulai kering karena hujan tak lagi turun, ban belakang Stoner justru overheat.
Kondisi itu membuat Stoner tak bisa berbuat banyak saat Rossi datang mendekat dan akhirnya merebut posisi runner up.
"Lalu saya mendapatkan grip dan mulai menekan Lorenzo, semuanya terlihat bagus dan kemudian hujan berhenti. Level air berkurang dan ban belakang kami kepanasan. Kami tak bisa mendapatkan traksi dan ban belakang terus berputar di setiap gigi, dari yang pertama sampai yang keenam.
"Valentino punya kecepatan lebih dari kami di saat akhir. Saya mencoba bertahan, mencoba melakukan semua yang saya bisa, tapi dia punya kecepatan yang jauh lebih baik yang membuat saya bahkan tak bisa terus bersamanya di lap terakhir, saya pikir dia lebih cepat 1,5 detik dibanding saya," tuntas Stoner di Autosport.
Bersama Dani Pedrosa, Stoner memulai balapan dari posisi terdepan. Namun sebelum satu lap terlalui posisi mereka berdua sudah diambil alih Jorge Lorenzo, yang akhirnya keluar sebagai pemenang setelah tampil dominan di sepanjang race.
Terkait hasil tak memuaskan yang didapatnya, Stoner menyebut kalau semua disebabkan munculnya persoalan pada ban motornya. Ban disebutnya tak cukup panas saat balapan dimulai, itu membuat ban tak punya daya cengkram yang baik.
"Itu balapan yang sulit, bukan hari terbaik kami. Motornya tidak bekerja, dan kami berdua (bersama Pedrosa) mengalami masalah yang sama: sejak start kami tidak mampu mendapatkan panas untuk ban dan membuatnya bekerja dengan baik," sahut Stoner usai balapan.
Saat ban motornya mulai mendapatkan daya cengkram dan sepertinya akan merapatkan jarak dengan Lorenzo, masalah lain datang. Dengan lintasan mulai kering karena hujan tak lagi turun, ban belakang Stoner justru overheat.
Kondisi itu membuat Stoner tak bisa berbuat banyak saat Rossi datang mendekat dan akhirnya merebut posisi runner up.
"Lalu saya mendapatkan grip dan mulai menekan Lorenzo, semuanya terlihat bagus dan kemudian hujan berhenti. Level air berkurang dan ban belakang kami kepanasan. Kami tak bisa mendapatkan traksi dan ban belakang terus berputar di setiap gigi, dari yang pertama sampai yang keenam.
"Valentino punya kecepatan lebih dari kami di saat akhir. Saya mencoba bertahan, mencoba melakukan semua yang saya bisa, tapi dia punya kecepatan yang jauh lebih baik yang membuat saya bahkan tak bisa terus bersamanya di lap terakhir, saya pikir dia lebih cepat 1,5 detik dibanding saya," tuntas Stoner di Autosport.